Saturday, November 27, 2010

SUARA PEMIMPIN (11) :Membela Jalan dan Garis Imam Komeini ra

Membela Jalan dan Garis Imam Komeini ra

Para musuh revolusi yang masih terluka dan tengah bersembunyi, selama bertahun-tahun menanti hari-hari semacam ini. Mereka bagaikan burung-burung kelelawar yang tengah menanti terbenamnya matahari sambil menyiapkan gerakan-gerakan kotor dan busuk. Sekalipun topan emosi suci bangsa Iran yang di hari-hari ini bagaikan gunung berapi yang mencairi suasana negara, namun tidak akan memberikan kesempatan sedikit pun kepada mereka yang berhati dengki dan penyebar fitnah dalam negeri maupun musuh-musuh pendendam luar negeri untuk mewujudkan kerusuhan. Emosi suci ini pasti akan membakar segala gerakan yang bersifat memusuhi pemerintahan Republik Islam Iran. Negara yang menjadi warisan paling berharga dari Rahbar Besar Revolusi Islam Iran Imam Khomeini ra yang telah meninggal dunia. Oleh karenanya, mempertahankan kewaspadaan, kesiapan, sensitif dan ikut serta dalam berbagai kejadian penting merupakan kewajiban seluruh rakyat dalam menghadapi segala pergerakan yang meragukan di saat-saat seperti ini.

Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran, kekuatan hegemoni dunia tidak pernah surut keinginannya untuk melemahkan dan bahkan menghancurkan Republik Islam Iran. Begitu juga mereka pasti akan melakukan aksi-aksi yang mungkin dilakukan dan tidak membutuhkan biaya mahal. Selama bangsa dan para pejabat tinggi Republik Islam Iran masih konsekuen dengan kemerdekaan, kemuliaan nasional dan prinsip-prinsip Islam, keinginan kekuatan hegemoni dunia tetap ada untuk menghancurkan Republik Islam Iran. Namun dengan keutamaan dan bantuan ilahi, berdasarkan aturan penciptaan dan sejarah mereka tidak pernah mampu melakukan apa-apa di hadapan tekad, keinginan dan kesiapan rakyat. Kelicikan dan tipu muslihat mereka tidak akan pernah berhasil. Dengan iradah Allah selamanya akan demikian. Insya Allah.

Oleh karenanya saya menghimbau kepada seluruh rakyat dan berbagai lapisan masyarakat agar tetap mempertahankan kesiagaanya, waspada dan mencermati akan berbagai konspirasi musuh serta menjadikan hal ini sebagai kewajiban revolusionernya. Semua harus berusaha mengetahui dan membongkar segala niat kotor musuh baik dari sikap politik, propaganda global, penyebaran isu dan tekanan-tekanan mereka di bidang ekonomi. Ketauhilah bahwa bila bangsa Iran tampak siap siaga dan waspada, pasti seluruh konspirasi musuh akan sia-sia belaka dan kemenangan berada di pihak bangsa Iran.

Sebagaimana telah disampaikan berkali-kali oleh Pemimpin Besar dan mulia Imam Khomeini ra dan juga disebutkan dalam wasiat politiknya, beliau menekankan pentingnya persatuan baik dalam pendapat dan barisan. Keduanya ini menjadi rahasia kemenangan Revolusi Islam. Rahasia keabadian, keselamatan dan keberlangsungan Republik Islam Iran. Beberapa hal berikut ini dapat menjadi bencana terbesar bagi sebuah bangsa yang ingin menghidupkan kembali hak-haknya yang terampas dan ingin membebaskan dirinya dari kebergantungan pada pihak asing; bangsa dibagi dalam kelompok-kelompok yang saling berselisih, membesar-besarkan perselisihan kecil dan sensitifitas tidak logis, melupakan prinsip-prinsip penting yang diakui seluruh rakyat atau setidak-tidaknya mayoritas rakyat, melupakan kehadiran musuh dan bahaya besar yang tidak dapat digantikan akibat kehadiran musuh.

Petikan dari pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di hadapan Bangsa Iran yang mulia dalam acara peringatan Imam Khomeini ra 8/6/1989 (18/3/1368)

No comments: