Saturday, November 27, 2010

SUARA PEMIMPIN (6) : Faktor Keberhasilan

Visi dan Sabar Faktor Keberhasilan Perjuangan Imam Khomeini ra dan umat

Hakikat kedua, visi dan kesabaran faktor penting keberhasilan perjuangan Imam Khomeini ra dan bangsa pemberani Iran adalah pencerahan hati dan sabar, perjuangan yang dibarengi visi seperti yang disebutkan oleh Imam Ali as, “Tidak ada yang mampu membawa ilmu ini kecuali orang-orang yang memiliki visi dan kesabaran.” Alasannya lebih dikarenakan kini perjuangan tidak menghadapi kekafiran dan kesyirikan murni sehingga front yang dihadapi jelas dan gamblang. Kini perjuangan menghadapi kemunafikan, kelicikan, slogan-slogan kosong, pembohong dan pembual yang memenuhi corong-corong istikbar di seluruh penjuru dunia.

Semua pada berlomba-lomba berbicara mengenai hak asasi manusia (HAM) dan semua itu hanya bohong belaka. Banyak yang berbicara mengenai Islam dan ternyata isinya hanya kebohongan. Islam yang mereka wacanakan sesuai dengan keinginan dan kecenderungan para penguasa dari kekuatan-kekuatan besar. Sebagian malah berteriak-teriak mengenai persamaan, namun semua itu bohong besar, baik yang telah disampaikan dahulu maupun yang akan datang.

Oleh karenanya, perjuangan di zaman ini sebuah perjuangan yang sulit, sebab di satu sisi menghadapi kekuatan-kekuatan arogan dunia dan di sisi lain menghadapi kekuatan propaganda dan pembenaran para pembohong dan munafik imperialis dan antek-anteknya.

Manusia yang tidak memiliki visi sangat mudah tertipu. Di dunia saat ini banyak orang yang simpati dengan Islam, namun mudah tertipu. Mereka tidak mengenal yang mana musuh dan tidak mampu memilih dan memilah untuk mengikuti front yang mana. Berkat visi yang dimiliki rakyat Iran dibarengi kesabaran dan perjuangan, Imam Khomeini ra berhasil melewati jalan ini dan berhasil. Beliau sendiri punya peran paling menentukan dalam menciptakan visi dan kesabaran dalam diri rakyat Iran. Di mana saja muncul gerakan dan perjuangan, pasti muncul pribadi-pribadi simpatik yang berusaha untuk menyelamatkan masyarakat. Namun mereka harus tahu bahwa jalan yang tengah ditempuh harus dilalui dengan kecerdasan, kewaspadaan, visi, kesabaran dan perjuangan.

Hakikat ketiga, Republik Islam Iran kini telah berubah menjadi pusat gerakan dalam upaya menerapkan cita-cita Islam di dunia. Kenyataan ini dipahami dengan baik oleh dunia; baik mayoritas umat Islam, kalangan lemah dan tertindas di dunia atau golongan mustakbirin. Itulah mengapa Iran berada pada posisi puncak permusuhan dunia. Di sela-sela ucapan musuh yang terkesan hangat dan bersahabat, selalu saja dapat ditemukan dendam dan kebencian mendalam terhadap Iran. Kita tahu betul betapa golongan mustakbirin begitu membenci dan memusuhi Republik Islam Iran, rakyat Iran dan Imam Khomeini ra. Musuh begitu membenci Imam Khomeini ra dan tidak pernah berkurang permusuhan mereka terhadap beliau. Hal itu dikarenakan mereka menganggap Imam Khomeini ra masih hidup. Bila kaum mustakbirin dan alat-alat propagandanya menganggap beliau telah meninggal dan gerakannya telah berakhir, tentu saja mereka tidak akan memusuhi pribadi dan namanya setelah dua tahun beliau meninggal seperti yang dilakukan saat ini.

Iran Islam, Iran Imam Khomeini ra, Iran revolusi telah menjelma menjadi pusat gerakan agung dan global umat Islam dan karena hal ini Iran juga kini menjadi pusat permusuhan. Tentu saja kenyataan ini seharusnya tidak membuat kita sedih, tapi malah harus gembira. Tidak membuat kita cemas, bahkan menjadikan kita penuh harapan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kita kuat dan menjadi ancaman besar bagi kepentingan kekuatan hegemoni dunia, mereka yang korup dan para penjarah. Sikap permusuhan yang ditunjukkan kekuatan hegemoni internasional seharusnya membuat kita lebih yakin bahwa jalan yang telah kita pilih adalah benar dan sebuah keberhasilan demi memajukan revolusi dan membangun negara dan masyarakat. Bila gerakan kita dalam melawan kepentingan musuh umat manusia dan di jalur maslahat revolusi dan negara berada pada rel yang salah, musuh tidak akan memusuhi kita seperti ini.

Kini semua media dan alat propaganda internasional memusuhi kita dengan berbagai cara. Mungkin saja ada sebagian radio atau sumber-sumber berita tidak secara transparan menghina dan memusuhi kita, namun jangan memahami itu sebagai bentuk persahabatan mereka. Karena mereka tahu bahwa permusuhan terhadap kita yang dilakukan secara terang-terangan akan membuat bangsa-bangsa di dunia lebih simpati kepada kita. Oleh karena itu, mereka pilih cara memfitnah kita sebagai ganti permusuhan secara terang-terangan. Mereka berusaha membuktikan betapa mereka begitu dekat dengan kita dan menampakkan seolah-olah kita begitu berharap dan berpikiran positif terhadap mereka! Ini termasuk bagian dari cara licik dan kebusukan mereka.

Petikan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei dalam acara dua tahun wafatnya Imam Khomeini ra 4/6/1991 (14/3/1370)

No comments: