Rasulullah saw pernah ditanyai: “Siapakah yang paling besar haknya terhadap seseorang?” Beliau menjawab: “Kedua orang tuanya.” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya saat mereka masih hidup, tetapi setelah mereka meninggal ia tidak memohonkan ampunan untuk mereka, maka ia dicatat sebagai anak yang durhaka kepada keduanya. Dan sesungguhnya anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya saat mereka masih hidup, tapi sesudah mereka meninggal ia memperbanyak istighfar untuk mereka, maka ia dicatat sebagai anak yang berbakti.” (Al-Mustadrak 2:112).
Shalat ini diajarkan oleh Rasulullah saw dan keluarganya. Shalat ini dilakukan dua rakaat dengan niat untuk berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua. Caranya:
Rabbanaghfirlî wa li-wâlidayya wa lil-mu’minîna yawma yaqûmul hisâb.
Rakaat kedua: sesudah surat Fatihah membaca surat Nuh/71: 28 (10 kali) yaitu:
Ya Tuhanku, ampuni aku dan kedua orang tuaku, dan orang yang masuk ke rumahku dengan beriman, serta seluruh mukminin dan mukminat.
Setelah salam membaca doa berikut 10 kali
Rabirhamhumâ kamâ rabbayanî shaghîrâ.
Ya Tuhanku, kasihani mereka berdua sebagaimana mereka mendidikku di
waktu aku kecil.
Mafâtihul Jinân, bab 2, halaman 215
No comments:
Post a Comment